ANANIAH, GHADHAB, HASAD, GHIBAH, dan
NAMIMAH
Standar Kompetensi : Menghindari perilaku tercela
Kompetensi Dasar : 1. Menjelaskan
pengertian ananiah, ghadhab, hasad,
ghibah, dan namimah
2. Menyebutkan
contoh-contoh ananiah, ghadhab, hasad, ghibah, dan namimah
3. Menghindari perilaku ananiah, ghadhab, hasad, ghibah, dan
namimah dalam kehidupan sehari-hari
Standar Kompetensi :
Menghindari perilaku tercela
Kompetensi Dasar :
1. Menjelaskan pengertian
ananiah, ghadhab, hasad, ghibah, dan namimah
2. Menyebutkan contoh-contoh ananiah, ghadhab, hasad, ghibah,
dan namimah
3. Menghindari perilaku
ananiah, ghadhab, hasad, ghibah, dan namimah dalam kehidupan sehari-hari
Indikator :
1.
Menjelaskan pengertian ananiah,
ghadab, hasad, ghibah dan
namimah
2.
Membaca dan mengartikan dalil
naqli tentang ananiah, ghadab, hasad, ghibah dan namimah
3.
Menjelaskan akibat buruk
ananiah, ghadab, hasad, ghibah
dan namimah dalam kehidupan
4.
Menyebutkan contoh-contoh
perilaku ananiah, ghadab, hasad,
ghibah dan namimah dalam kehidupan
5.
Membiasakan diri berperilaku
menjauhi ananiah, ghadab, hasad,
ghibah dan namimah dalam kehidupan
Strategi Pembelajaran :
·
Guru
menjelaskan pengertian ananiah, ghadab, hasad, ghibah dan namimah.
·
Siswa
berlatih membaca dalil naqli tentang ananiah, ghadab, hasad, ghibah dan
namimah dengan metode tutor sebaya.
·
Guru
menjelaskan langkah-langkah kegiatan dan tugas yang harus dilakukan siswa.
·
Siswa
berdiskusi untuk mencari contoh-contoh perilaku ananiah, ghadab, hasad, ghibah
dan namimah dalam kehidupan.
·
Siswa
berdiskusi tentang cara-cara menjauhi ananiah, ghadab, hasad, ghibah dan
namimah.
·
Siswa
melaporkan hasilnya.
Peta Konsep :
A. Ananiah (Egois)
1. Pengertian Ananiah
2. Dalil Naqli
3. Akibat Negatif Ananiah
4. Contoh Perilaku Ananiah
5. Cara Menghindari Ananiah
6. Tabel Pembiasaan Menjauhi Ananiah
B. Ghadhab (Pemarah)
1. Pengertian Ghadhab
2. Dalil Naqli
3. Akibat Negatif Ghadhab
4. Contoh Perilaku Ghadhab
5. Cara Menghindari Ghadhab
6. Tabel Pembiasaan Menjauhi Ghadhab
C. Hasad (Dengki)
1. Pengertian Hasad
2. Dalil Naqli
3. Akibat Negatif Hasad
4. Contoh Perilaku Hasad
5. Cara Menghindari Hasad
6. Tabel Pembiasaan Menjauhi Hasad
D. Ghibah (Menggunjing)
1. Pengertian Ghibah
2. Dalil Naqli
3. Akibat Negatif Ghibah
4. Contoh Perilaku Ghibah
5. Cara Menghindari Ghibah
6. Tabel Pembiasaan Menjauhi Ghibah
E. Namimah (Adu Domba)
1. Pengertian Namimah
2. Dalil Naqli
3. Akibat Negatif Namimah
4. Contoh Perilaku Namimah
5. Cara Menghindari Namimah
6. Tabel Pembiasaan Menjauhi Namimah
Materi :
A. Ananiah (egois)
1. Pengertian Ananiah
Ananiah
berarti sifat mementingkan diri sendiri. Sikap ini tidak pernah menghiraukan
orang lain. Orang yang terhinggapi sifat ini, tidak pernah mau tahu terhadap
orang lain. Ia memandang dapat hidup karena dirinya sendiri. Dia tak pernah berpikir
bahwa kehidupan dirinya tidak dapat terlepas dari orang lain.
Sifat egois
termasuk akhlak madmumah, atau akhlak tercela. Kebalikan dari sifat
egois adalah sifat tasamuh (toleran), yaitu sifat yang selalu menghargai dan
menerima masukan orang lain.
2. Dalil Naqli
Artinya : “Janganlah kamu palingkan muka terhadap sesama
manusia karena sombong, dan jangan pula berjalan di atas bumi terlalu senang.
Sungguh Allah tiada kasih terhadap setiap orang sombong dan bermegah-megahan.” (QS.
Luqman : 18)
3. Contoh :
a. Bila ada salah seorang teman yang
sedang kesusahan, dia malah bersenang-senang dihadapannya.
b. Saat mengerjakan tugas secara
berkelompok, salah seorang anggota kelompok malah tidak mau membantu.
c. Saat ada peminta-minta dating ke
rumah, si pemilik rumah malah menghinanya.
4.
Akibat sifat ananiah
1) Dimurkai oleh Allah, karena merasa
mampu tanpa mengingat bahwa kemampuan itu semata-mata dari Allah SWT.
2) Sifat egois juga akan menjadikan
orang lupa diri, sehingga kemampuan yang dimilikinya cenderung tidak
berkembang. Kemampuan seseorang akan terus berkembang jika mau mengakui
kelebihan orang lain dan mau belajar dari orang lain.
3)
Orang
yang egois tidak dapat menjalankan peran hidupnya dengan baik. Misalnya, bila
sifat egois dimiliki oleh orang tua, maka dia tidak dapat membimbing
anak-anaknya dengan baik. Bila sifat egois dimiliki oleh seorang pemimpin maka
dia tidak dapat memimpin dengan baik.
4) Sifat egois juga menjadikan
seseorang sulit dinasehati. Jadi, kalau seorang yang egois sudah mempunyai
pendirian yang salah, maka dia sulit berubah karena tidak mau diingatkan atau
tidak mau menerima nasehat.
5)
Orang
yang egois akan merasa malu bila pada suatu ketika membutuhkan bantuan orang
lain. Bagaimanapun juga manusia sudah ditakdirkan oleh Allah SWT menjadi
makhluk sosial yang saling membutuhkan antara satu dengan lainnya. Suatu saat
membantu dan pada saat yang lain dibantu.
5. Cara Menghindari Ananiah
1) Memperkuat keimanan kepada Allah
SWT, karena hanya Allah SWT sajalah Yang Maha Mandiri dan Maha Kuasa atas
segala sesuatu.
2) Menyadari bahwa manusia ditakdirkan
untuk menjadi makhluk sosial yang saling membutuhkan antara yang satu dengan
lainnya. Suatu saat membantu dan pada saat lainnya dibantu. Suatu ketika
menasehati dan pada saat yang lain memberi nasehat.
3) Memupuk semangat kebersamaan dan
toleransi dengan menumbuhkan kesadaran bahwa manusia memang diciptakan Allah
SWT berbeda-beda, masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangannya.
6. Tabel Pembiasaan Menjauhi Ananiah
No
|
Contoh Perilaku Ananiah
|
No
|
Cara Menjauhinya
|
1
|
|
1
|
|
2
|
|
2
|
|
3
|
|
3
|
|
4
|
|
4
|
|
5
|
|
5
|
|
B. Ghadhab (Pemarah)
1. Pengertian Ghadhab
Ghadab
(pemarah) artinya sifat seseorang yang mudah marah. Setiap melihat atau
menghadapi persoalan kehidupan yang tidak disukai sekecil apapun langsung
marah. Setiap orang memang dikarunia oleh Allah SWT gejala emosional seperti
senang, susah, geli, dan marah. Dengan demikian pada dasarnya setiap orang bisa
marah, namun karena marah dapat menimbulkan berbagai akibat negatif, maka Allah
SWT dan Rasul-Nya memerintahkan agar kita dapat menahan marah tersebut.
Disamping kita diperintahkan untuk menahan marah, kita juga dilarang memancing
kemarahan orang lain.
2. Dalil Naqli
Artinya : “(yaitu) orang-orang yang menafkahkan
(hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan
amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang
berbuat kebajikan.” ( QS Ali Imran : 37)
Artiya : “Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a katanya:
Sesungguhnya Rasulullah saw bersabda: Kekuatan itu tidak dibuktikan dengan
kemenangan dalam bergulat. Tetapi
orang yang kuat ialah orang yang dapat mengendalikan dirinya ketika sedang
marah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
3. Akibat Negatif Ghadhab
a. Keputusan dan tindakan orang marah
cenderung menambah masalah.
b.
Pemarah
menimbulkan kerusakan.
c.
Pemarah
dapat merusak hubungan baik antarmanusia
d.
Dapat
terjauhkan dari ampunan dan surga Allah
4. Contoh Perilaku Ghadhab
a) Pak guru marah
pada saat diberitahu bahwa tulisan dan jawaban beliau ada yang salah.
b) Seorang teman
mudah marah ketika diberitahu bahwa perilakunya telah menunjukkan kesalahan di
depan umum.
c) Kakak memarahi
adiknya ketika bajunya ditumpahi minuman yang akan disuguhkan kepadanya.
5. Cara Menghindari Ghadhab
1). Apabila seorang yang sedang marah itu dalam keadaan
sedang berdiri, maka berusaha duduk. Dan apabila kemarahan itu dilakukan ketika
sedang duduk, maka berusaha tiduran atau berbaring sambil membaca istighfar.
Karena kemarahan itu bagaikan bara api yang hanya dapat dipadamkan dengan air.
Sikap duduk dari berdiri dan berbaring dari duduk adalah bagian dari airnya
berperilaku.
2). Apabila sedang marah, maka berwudulah. Karena
berwudu dengan air yang suci dan mensucikan, akan mampu mensucikan semua
tindakan yang kurang suci, seperti kemarahan.
3). Membaca ta’awudz (memohon perlindungan Allah dari
godaan syaitan yang selalu membangkitkan amarah.
6. Tabel Pembiasaan Menjauhi Ghadhab
No
|
Contoh Perilaku Ghadhab
|
No
|
Cara Menjauhinya
|
1
|
|
1
|
|
2
|
|
2
|
|
3
|
|
3
|
|
4
|
|
4
|
|
5
|
|
5
|
|
C. Hasad (Dengki)
1. Pengertian Hasad
Hasad
artinya menaruh perasaan marah (benci, tidak suka) yang berlarut-larut terhadap
keberuntungan orang lain. Sikap dengki biasanya merupakan akibat dari
memelihara sifat iri, sehingga sifat dengki ini sudah mengarah kepada perbuatan
yang mencerminkan kemarahan dan perselisihan.
2. Dalil Naqli
Artinya :
“Dan janganlah kamu iri hati terhadap karunia yang telah diberikan Allah kepada sebagian kamu atas sebagian
yang lain. (Karena ) bagi laki-laki ada bagian daripada apa yang mereka
usahakan, dan bagi perempuan (pun) ada
bagian dari apa yang mereka
usahakan, mohonlah kepada Allah sebagian
karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
(An-Nisa’ : 32)
Artinya : “jauhkan dirimu dari dengki, karena dengki itu memakan
kebaikan, tak ubahnya sebagaimana api membakar kayu kering. (H.R. Abu Daud)
3. Akibat Negatif Hasad
1. Orang yang memendap sifat hasad akan sellau
berpikiran negatif. Perasaannya selalu merasa tidak tenang begitu melihat orang
lain mendapatkan karunia, prestasi atau kebaikan. Kondisi kejiwaan seoserang
yang demikian pasti membuat dirinya suit maju, berprestasi, dan berkembang.
2. Sifat hasad juga dapat merusak tatanan dan pergaulan.
Oleh karenanya sifat dengki ini dicela dalam Islam. Bahkan Rasulullah saw.
menegaskan kalau dengki merupakan duri dalam kehidupan bermasyarakat dan
berbangsa, serta racun dalam kehidupan beragama.
4. Contoh Perilaku Hasad
1) Pak Kafir
berencana membunyikan mercon di dekat kandang ayam petelor tetangganya agar
ayam-ayam itu menjadi stres sehingga tidak mau bertelor lagi. Hal ini
disebabkan agar usahanya menjadi bangkrut.
2) Seorang teman
menghapus file kelompok lain yang akan digunakan untuk presentasi materi
tugasnya, dengan tujuan agar dimarahi guru dan mendapat nilai jelek.
5. Cara Menghindari Hasad
1. Kembangkan sikap positif, simpati, dan mau mengakui
kelebihan serta kekurangan orang lain.
2. Belajarlah dari kelebihan keberhasilan orang lain,
karena Allah SWT memberikan potensi kepada setiap orang untuk dapat berkembang
dan berprestasi.
3. Perbanyaklah berzikir krpada Allah SWT agar hati kita
senantiasa dijaga dan dibersihkan dari rasa iri dan hasad.
6. Tabel Pembiasaan Menjauhi Hasad
No
|
Contoh Perilaku Hasad
|
No
|
Cara Menjauhinya
|
1
|
|
1
|
|
2
|
|
2
|
|
3
|
|
3
|
|
4
|
|
4
|
|
5
|
|
5
|
|
D. Ghibah (Menggunjing)
1. Pengertian Ghibah
Menurut bahasa, ghibah artinya
meggunjing. Menurut istilah, ghibah berarti membicarakan kejelekan dan
kekurangan orang lain dengan maksud mencari kesalahan-kesalahannya, baik
jasmani, agama, kekayaan, akhlak, ataupun yang lainnya.
Ghibah tidak
terbatas hanya pada ucapan lidah, akan tetapi setiap gerakan, isyarat,
ungkapan, sindiran, celaan, tulisan, SMS, atau segala sesuatu yang dipahami
sebagai hinaan, maka hal itu haram dan termasuk ghibah. Mendengarkan orang yang sedang
ghibah dengan sikap kagum dan menyetujui apa yang dikatakannya hukumnya sama
dengan melakukan ghibah.
2. Dalil Naqli
Artinya :
“Dan janganlah kamu
mencari-cari kesalahan orang
lain, dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain, sukakah
salah seorang di antara kamu memakan daging
saudaranya yang sudah mati? maka
tentulah kamu merasa jijik kepadanya.” (Q.S. Al Hujurat : 12)
Sabda Rasulullah SAW tentang ghibah, yang artinya :
“Tahukah
kamu apa ghibah itu?” Para sahabat menjawab : “Allah dan Rasul-Nya yang lebih
tahu.” Lalu Rasul ditanya : Bagaimana
jika saudaraku itu memang seperti
yang aku katakan tadi?” Nabi menjawab : “Walaupun yang kamu katakan itu benar,
maka kamu berarti menggunjingnya.”
(H.R. Muslim)
3. Akibat Negatif Ghibah
a.
Orang yang
melakukan ghibah akan mengalami kerugian, karena pahala amal kebaikannya dia
berikan kepada orang yang menjadi sasaran ghibahnya.
b.
Mengakibatkan putusnya
ukhuwah, rusaknya kasih sayang, timbulnya permusuhan, tersebarnya aib, lahirnya
kehinaan dan timbulnya keinginan untuk menyebarkan berita keburukan orang lain
tersebut.
c.
Mendapat
azab Allah swt yang sangat pedih Lebih ngeri bila berbicara tentang ghibah,
apabila kita mengetahui balasan yang akan diterima pelakunya. Seperti
dikisahkan oleh Rasulullah saw di malam mi'rajnya. Beliau menyaksikan suatu
kaum yang berkuku tembaga mencakar wajah dan dada mereka sendiri. Rasul pun
bertanya tentang keberadaan mereka, maka dijawab bahwa merekalah orang-orang
yang ghibah melanggar kehormatan orang lain.
4. Contoh Perilaku Ghibah
1). Membicarakan keburukan orang lain melalui
lisan
2). Membicarakan keburukan orang lain melalui
bahasa isyarat
3). Membicarakan
keburukan orang lain melalui gerakan tubuh dengan maksud mengolok-olok.
4). Membicarakan keburukan orang
lain melalui media massa tanpa ada maksud untuk kebaikan
5. Cara Menghindari Ghibah
a.
Selalu mengingat bahwa perbuatan ghibah adalah penyebab kemarahan dan
kemurkaan Allah SWT.
b.
Selalu mengingat bahwasannya timbangan kebaikan ghibah akan pindah kepada
orang yang digunjingkannya.
c.
Hendaknya orang yang melakukan ghibah mengingat terlebih dahulu aib dirinya
sendiri dan segera berusaha memperbaikinya.
d.
Menjauhi faktor-faktor yang dapat menimbulkan terjadinya ghibah.
e. Senantiasa mengingatkan
orang-orang yang melakukan ghibah.
f. Dengan cara menyesali perbuatan
itu, bertekad untuk tidak melakukannya kembali dan beristighfar serta bertaubat
dengan benar.
g. Bila ghibah telah terdengar oleh
orang yang bersangkutan, maka dia harus mengemukakan alasan serta meminta maaf
kepadanya. Jika belum terdengar, hendaklah memintakan ampun untuknya,
mendo’akannya kepada Allah dan memuliakannya sebanding dengan kejelekan yang telah
dilakukan terhadapnya
6. Tabel Pembiasaan Menjauhi Ghibah
No
|
Contoh Perilaku Ghibah
|
No
|
Cara Menjauhinya
|
1
|
|
1
|
|
2
|
|
2
|
|
3
|
|
3
|
|
4
|
|
4
|
|
5
|
|
5
|
|
E. Namimah (Adu Domba)
1. Pengertian Namimah
Namimah
mengandung arti mengadu domba antara pihak satu dengan pihak yang lain. Orang
yang mempunyai penyakit hati namimah suka sekali menyebarkan berita yang
menimbulkan kekacauan antara manusia. Ini termasuk cara syaitan yang paling
keji untuk memisahkan dua kelompok, merusak ukhuwah (persaudaraan) dan mahabbah (rasa kasih sayang). Namimah kadangkala disebabkan hasad dan
kebencian atau keinginan untuk meraih ambisi. Namimah termasuk dosa besar yang
diharamkan.
2. Dalil Naqli
Artinya : “Celakalah
bagi setiap pengumpat dan pencela." (Al-Humazah : 1)
Artinya : “Dan janganlah kamu ikuti setiap
orang yang banyak bersumpah lagi hina, yang banyak mencela, yang kian kemari
menghambur fitnah". (Al-Qalam : 10-11)
Artinya : “Diriwayatkan Khudaifah : Saya
mendengar Rasulullah bersabda : Tidak akan masuk surga tukang adu domba". (Hadits Riwayat Al-Bukhari dan
Muslim)
3. Akibat Negatif Namimah
- Menimbulkan sikap saling membenci.
- dapat merusak hubungan suami istri jika ada pihak-pihak yang menceritakan dan menghasut seorang suami tentang istrinya atau sebaliknya.
- Terkoyak persahabatan saudara karib dan melepaskan ikatan yang telah dikokohkan oleh Allah. I
- Mengakibatkan kerusakan di muka bumi menimbulkan permusuhan
4. Contoh Perilaku Namimah
- dengan mengadukan ucapan-ucapan kawan tersebut kepada direktur atau atasan dengan tujuan untuk memfitnah dan merugikan karyawan tersebut.
- Penjajah Belanda juga pernah mempraktikan strategi devide et impera (strategi adu domba) untuk menghancurkan kekuatan para pejuang.
- Dikisahkan bahwa Fulan mempunyai seorang budak yang sehat dan kuat, namun budak itu suka mengadu domba, maka dia bermaksud menjual budak tersebut. Fulan lalu berkata kepada calon pembelinya: "Budak ini tidak ada cirinya kecuali suka mengadu domba." Oleh calon pembeli itu masalah ini dianggap ringan dan budak itu tetap dibeli dengan harga yang cukup murah. Setelah beberapa hari ditempat majikannya yang baru, tiba-tiba budak itu berkata kepada isteri majikannya: "Suamimu tidak cinta kepadamu dan ia akan berpoligami, apakah kau ingin supaya ia tetap sayang kepadamu sehingga tidak menikah lagi?"
Jawab
isteri itu: "Ya."
"Lalu
kalau begitu kau ambil pisau cukur dan mencukur janggut suamimu yang bagian dalam (di leher) jika suamimu sedang
tidur." kata budak itu. Kemudian ia pergi kepada majikannya (suami) dan
berkata kepadanya: "Isterimu bermain dengan lelaki lain dan ia
merencanakan untuk membunuhmu, jika engkau ingin mengetahui buktinya maka coba
engkau berpura-pura tidur."
Maka suami
itu berpura-pura tidur dan tiba-tiba datang isterinya membawa pisau cukur untuk
mencukur janggut suaminya, maka oleh suaminya disangka benar-benar akan membunuhnya
sehingga ia bangun kemudian merebut pisau itu dari tangan isterinya lalu membunuh
isterinya.
Oleh kerana
kejadian itu maka datang para keluarga dari pihak isterinya dan langsung
membunuh suami itu sehingga terjadi perang antara keluarga dan suku suami dengan
keluarga dan suku dari isteri.
5. Cara Menghindari Namimah
- Menyesali perbuatan itu, bertekad untuk tidak melakukannya kembali dan beristighfar serta bertaubat dengan benar.
- Bila sudah terlanjur memanas-manasi keadaan, maka dia harus segera meluruskan kembali permasalahannya sehingga suasana menjadi tenteram kembali, kemudian meminta m aaf kepada keduanya.
- Jika telah terjadi permusuhan dan perselisihan antar pihak yang diadu domba, maka dia harus berusaha untuk mendamaikanya kembali dan meminta maaf kepada kedua belah pihak serta berjanji tidak akan mengulanginga lagi.
- Menyadari bahwa perilaku namimah menyebabkan seseorang tidak masuk surga.
- Jangan mudah percaya pada seseorang yang memberikan informasi negatif.
- Menghindari faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perilaku namimah.
6. Tabel Pembiasaan Menjauhi Namimah
No
|
Contoh Perilaku Namimah
|
No
|
Cara Menjauhinya
|
1
|
|
1
|
|
2
|
|
2
|
|
3
|
|
3
|
|
4
|
|
4
|
|
5
|
|
5
|
|
thanks y..,ats brbagi ilmunya,, qt brlindung kpd Nya, mudh2n qt trhindar dari prilaku tercela smcm ini...
BalasHapus