BAB II
IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
I.
STANDAR KOMPETENSI : Meningkatkan Keimanan
Kepada Kitab-Kitab Allah SWT
II.
KOMPETENSI
DASAR :
2.1. Menjelaskan pengertian Iman
kepada kitab-kitab Allah
Indikator
|
·
Menjelaskan
pengertian iman kepada Kitab-kitab Allah SWT
·
Membaca
dalil naqli tentang Kitab-kitab Allah SWT
·
Menjelaskan
perbedaan kitab dengan suhuf
|
2.2. Menyebutkan nama kitab-kitab
Allah SWT yang diturunkan kepada para rasul
Indikator
|
·
Menyebutkan
nama-nama Kitab-kitab Allah beserta para rasul yang menerimanya
·
Menyebutkan
suhuf-suhuf yang diturunkan kepada para Nabi dan Rasul
·
Menyebutkan
isi pokok dari Kitab-kitab Allah
|
2.3. Menampilkan sikap mencintai
AlQuran sebagai kitab Allah
Indikator
|
·
Membiasakan
diri tadarus al-Qur'an
·
Menunjukkan
perilaku yang sesuai dengan ajaran al-Qur'an
|
III.
STRATEGI
PEMBELAJARAN
1. Guru menggunakan metode active learning
2. Diskusi
3. Penugasan
Langkah-Langkah : Guru membagi siswa menjadi 8 kelompok
Kelompok 1. Bertugas menenaah dan menemukan
pengertian iman kepada kitab Allah
dengan dalil naqlinya
Kelompik 2. Bertugas mencari perbedaan suhuf dengan kitab
Kelompok 3. Bertugas mennemukan suhuf-suhuf yang diturunkan kepada para
nabi dan rasul
Kelompok 4. Bertugas mencari dan menyebutkan nama-nama kitab Allah beserta
Rasul Penerimanya
Kelompok 5 bertugas menemukan isi pokok Kitab-kitab Allah
Kelopmok 6 bertugas menemukan fungsi nberiman kepada kitab-kitab Allah
IV.
MATERI
PEMBELAJARAN
A. PENGERTIAN IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
Iman kepada kitab-kitab Allah ialah menyakini bahwa Allah SWT menurunkan
beberapa kitab kepada beberapa Rasul-Nya melalui malaikat Jibril untuk
dijadikan pedoman hidup manusia, guna mencapai keselamatan hidup manusia di
dunia dan akhirat.
Di dalam Al Quran iman kepada kitab-kitab Allah ini dapat kita fahami dari
firman Allah antara lain dalam surat Al Baqarah ayat 213 yang berbunyi :
Artinya :
… dan Allah menurunkan bersama mereka
Kitab dengan benar untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara
yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang kitab itu, melainkan
orang yang telah didatangkan kepada mereka kitab yaitu setelah datang kepada
mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri.
Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang
hal yang mereka perselisihkan itu dengan kehendakNya. Dan Allah selalu memberi
petunjuk orang yang dikehendakinya kepada jalan yang lurus. (Al Baqoroh : 213)
B. KITAB DAN SUHUF
Kitab ialah firman
Allah atau wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi atau Rasul yang tersusun dan
tertulis dalam sebuah kitab.
Suhuf adalah
lembaran-lembaran yang belum tersusun atau tulisan firman Allah yang masih
terpisah-pisah.
Seperti suhuf
Nabi Ibrahim, dan suhuf Nabi Musa, sebagaimana firman Allah yang berbunyi :
Artinya :
Sesungguhnya ini benar-benar
terdapat dalam suhuf-suhuf terdahulu yaitu suhuf-suhuf Ibrahim dan Musa.
(QS. Al A’la : 18 – 19 ).
Jumlah Suhuf ialah
50 suhuf (lembaran) diturunkan ke
Nabi Syis As.
30 suhuf kepada Nabi Idris As.
10 suhuf kepada Nabi Ibrahim As.
10 suhuf sebelum Taurat kepada Nabi
Musa As.
Para Nabi dan Rasul yang menerima
kitab-kitan Allah SWT.
a. Nabi Musa As, menerima Kitab Taurat
Kitab Taurat disebutkan dalam firman Allah SWT
yang berbunyi :
Artinya :
Sesungguhnya Aku telah menurunkan kepada Nabi Musa
kitab Taurat yang mengandung petunjuk bimbingan kepada kebenaran dan cahaya.
b.
Nabi Daud As, menerima
Kitab Zabur.
Firman Allah dalam Alquran menjelaskan
Artinya :
Aku telah memberikan kitab zabur kepada
Daud.
c. Nabi Isa As, menerima Kitab Injil.
Firman Allah dalam Alquran menjelaskan
Artinya
.... Dan Kami telah memberikan kepadanya (Nabi
Isa) Injil, sedang didalamnya (terdapat) petunjuk dan cahaya (yang menerangi)
...".
d. Nabi Muhammad SAW, menerima Kitab Alquran.
Firman Allah dalam Alquran menjelaskan
(ال عمران : 2-3)
Artinya :
"Allah, Tidak ada Tuhan melainkan Dia yang
hidup kekal lagi senantiasa berdiri sendiri. Dia menurunkan kitab (Alquran) kepadamu dengan
sebenar-benarnya, membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya, dan
menurukan kitab Taurat dan Injil. Sebelum (al Qur'an) menjadi petunjuk bagi
manusia dan Dia menurunkan Al Furqon .... (QS. Ali Imron : 1-3)
Wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada para Nabi dan Rasul, baik yang
terhimpun dalam suhuf maupun kitab merupakan satu kesatuan yang bulat terus
menerus dari satu nabi ke nabi yang lain, untuk menuju kearah kesempurnaan
Agama Allah SWT yang satu yaitu Agama Islam.
Semua kitab suci mempunyai
pokok ajaran yang sama yaitu mengajarkan tentang ke Esaan Allah dalam
dzat dan sifatnya. Juga dalam kitab tersebut memuat tentang kebahagiaan yang
kekal bagi hamba yang beriman dan taqwa kepada Nya serta ancaman siksa neraka
bagi yang mengingkarinya.
KANDUNGAN KITAB
ALLAH
Adapun kandungan kitab Allah yang empat itu adalah :
1.
Kitab Taurat
Kandungan Kitab
Taurat adalah :
a. Kewajiban menyakini keesaaan Allah.
b. Larangan menyembah berhala
c.
Larangan
menyebut nama Allah dengan sia-sia
d. Supaya mensucikan hari Sabtu (Sabat)
e. Menghormati kedua orang tua
f.
Larangan
membunuh sesama manusia tanpa alasan yang benar
g. Larangan berbuat zina
h. Larangan mencuri
i.
Larangan menjadi saksi palsu
j.
Larangan
mencuri Larangan mengambil hak orang lain.
Seluruh isi
kitab ini kemudian dinamakan Sepuluh perintah Allah atau the ten
commandemen.
2.
Kitab Zabur
Kandungan Kitab Zabur adalah kumpulan
nyanyian dan pujian kepada Allah atas segala nikmat yang telah diberikan. Juga
berisi dzikir, doa, nasehat dan kata-kata hikmah.
3.
Kitab Injil
Kitab Injil
memuat beberapa ajaran pokok antara lain :
a. Perintah agar kembali kepada tauhid yang
murni.
b. Ajaran yang menyempurnakan kitab Taurat.
c.
Ajaran hidup sederhana dan
menjauhi sifat tamak.
d.
Pembenaran terhadap kitab-kitab
yang terdahulu.
4.
Kitab Al Qur’an
Kandungan Al
Qur’an secara global adalah :
a. Tauhid yakni ajaran tentang keimanan
kepada Allah SWT.
b. Ibadah yakni hubungan seorang hamba kepada
kholiqnya.
c. Akhlak yakni hubungan antar sesama
manusia.
d. Hukum yakni ajaran mengenai cara mengatur
hubungan seseorang dengan orang lain sehingga kehidupan menjadi teratur.
e. Mu'amalah yakni mengatur tata cara
hubungan manusia dengan manusia dan yang lainnya.
f. Sejarah umat manusia di masa lalu, untuk
dijadikan pelajaran, karena kehidupan masa lalu itu terulang pada masa kita.
C. FUNGSI IMAN KEPADA KITAB
ALLAH
1.
Dalam kehidupan perlu pedoman yang lebih tinggi dari hasil karya
manusia.
Manusia diciptakan oleh Allah SWT ada
yang mempunyai sifat sombong, hal ini dapat kita periksa dari sejarah Umat
nabi-nabi sebelum nabi Muhammad SAW, misalnya betapa sombongnya umat Nabi Nuh
AS, sehingga akhirnya ditenggelamkan oleh Allah SWT. Apalagi pada waktu
sekarang di mana manusia sudah menguasai teknologi tinggi seperti membuat
satelit di angkasa luar, membuat senjata nuklir dsb. Dalam segala bidang,
kemajuan teknologi semakin mapan dan mengagumkan. Kemajuan manusia melalui
IPTEK yang dimilikinya jika tidak dilandasi ajaran agama akan menimbulkan
kerusakan di muka bumi. Namun sebaliknya dengan berpedoman kepada tuntunan atau
pedoman dari Allah SWT yang Maha Esa, maka IPTEK tersebut akan membawa
kemaslahatan bagi manusia. Kemajuan
teknologi itu tidak mampu menandingi ilmu Allah misalnya tentang roh. Sampai
saat ini belum ada yang mampu membuat roh, bahkan menjelaskan apa hakikat roh
itu sendiri belum terjawab oleh manusia.
Di dalam kitab suci Al Qur’an Allah berfirman pada surat Al Isra : 85
Artinya :
Dan mereka akan bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah : “Roh itu
termasuk urusan Tuhanku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan
sedikit”.
Ayat ini memberi penjelasan betapa luasnya ilmu Allah dan dari ilmu Allah
itu yang diberikan kepada manusia hanya sedikit.
2.
Kitab Allah sebagai petunjuk bagi manusia
Sebagaimana diketahui bahwa Allah SWT
menurunkan beberapa kitab kepada beberapa Nabi-Nya. Semua kitab suci itu
diturunkan Allah SWT untuk petunjuk bagi umat manusia. Taurat yang diturunkan
kepada Nabi Musa adalah petunjuk bagi umat Nabi Musa pada waktu itu. Demikian
juga Injil yang diturunkan kepada nabi Isa. Namun kitab suci Al Qur’an
diturunkan bukan hanya untuk kaum Quraisy bangsa Arab saja, melainkan untuk
seluruh umat manusia. Hal ini
dapat diperhatikan dari Firman Allah SWT dalam surat Ali Imran ayat 138 :
Artinya :
(Al Qur’an) ini adalah penerangan bagi seluruh
manusia, dan petuntuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertaqwa.
Dari ayat tersebut
dapat disimpulkan bahwa kitab-kitab suci itu diturunkan Allah sebagai petunjuk
bagi umat manusia menuju jalan yang diridhai oleh Allah SWT.
D. CARA MEMELIHARA DAN MENUMBUHKAN IMAN KEPADA
KITAB-KITAB ALLAH.
1. Menyakini bahwa ajaran-ajaran yang terdapat dalam Kitab-kitab Allah
khususnya Al Qur’an adalah benar. Terlebih dahulu perlu diyakini bahwa Allah SWT telah menciptakan
buat manusia ajaran-ajaran serta hukum-hukum yang diwahyukan kepada para Rasul
dan Nabi Nya.
Di antara ajaran-ajaran
dan ketetapan-ketetapan hukum tersebut ada yang dicatat dan dibukukan dalam
bentuk Kitab Suci dan diantarannya ada yang tidak dicatat sehingga tidak dapat
kita ketahui. Akan tetapi yang jelas bahwa setiap Rasul itu pasti mendapatkan
dan menerima ajaran-ajaran berupa wahyu dari Allah yang wajib disampaikan
kepada umat dan kaumnya.
Adapun wahyu Allah yang
disampaikan kepada para RasulNya antara lain yaitu Kitab suci Al Qur’an yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul dan Nabi yang penghabisan. Dengan demikian maka Al Qur’an merupakan
kumpulan wahyu Allah yang terakhir.
Bagaimana
cara kita menyakini bahwa Al Qur’an itu betul-betul merupakan wahyu dari Allah
? Kita menyakini bahwa Al Qur’an itu memang wahyu Allah karena :
a.
Tidak
mungkin Al Qur’an dibuat atau disusun oleh Nabi Muhammad sendiri, karena beliau
adalah seorang yang “Ummi” atau tidak bisa membaca dan menulis.
b. Al Qur’an begitu indah dan menarik susunan
bahasanya, tidak bosan kita membacanya meskipun berulang-ulang, orang yang
mendengar bacaan ayat suci Al Qur’an pasti akan terpukau karenanya.
c. Al Qur'an tidak dapat dipalsukan meskipun
hanya satu huruf saja.
Dengan
demikian dapat kita simpulkan bahwa Al Qur’an bukanlah buatan manusia biasa,
tetapi betul-betul wahyu dari Allah, justru karena itulah maka tidak seorangpun
yang bisa menandingi kefasihan serta keindahan bahasa Al Qur’an.
Firman
Allah dalam Al Qur’an Surat Al Isra ayat 88 yang artinya :
|
Artinya
:
Katakanlah:
"Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al
Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan Dia,
sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain". (Al Isra’: 88)
2. Menyakini bahwa Al Qur’an merupakan pedoman hidup umat Islam.
Selanjutnya perlu kita
yakini pula bahwa Al Qur’an itu merupakan tuntunan serta pedoman hidup dan
sebagai petunjuk bagi manusia ke arah jalan yang lurus serta membawa
keselamatan dan kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat.
Firman Allah dalam Al Qur’an :
Artinya :
Sesungguhnya Al Qur’an ini menunjuki jalan yang lebih lurus. (Al
Isra’: 17)
Al Qur’an juga merupakan lanjutan
dan penyempurnaan terhadap ajaran-ajaran yang dibawa oleh Rasul-rasul
sebelumnya, dengan demikian Al Qur’an berisi ajaran dan tuntunan hidup yang
telah lengkap dan sempurna, tidak mungkin akan ada penambahan atau pengurangan
sampai akhir zaman.
Disamping itu Al Qur’an adalah
satu-satunya Kitab Suci yang masih murni dan asli, seluruh isinya tidak pernah
mengalami perubahan baik dulu, sekarang maupun pada waktu yang akan datang. Hal
ini dikarenakan Al Qur’an adalah wahyu yang diterima oleh Nabi Muhammad saw
dari malaikat Jibril, dan Jibril menerimanya langsung dari Allah SWT, kemudian
Nabi Muhammad saw sendiri yang menyampaikan kepada umatnya tanpa perbedaan
sedikitpun dari aslinya, lalu wahyu tersebut dihafal dan dicatat kemudian
dibukukan seperti apa yang kita miliki sekarang. Di samping itu banyak umat
Islam yang hafal Al Qur'an, sehingga jika terjadi pemalsuan akan segera terdeteksi.
Bukankah hal ini merupakan suatu hal yang
sangat sempurna ?
3.
Mentaati
serta melaksanakan ajaran-ajaran yang terkandung di dalamnya.
Al
Qur’an memuat dan mengandung segala ketentuan hukum yang sangat diperlukan oleh
umat manusia dalam hidup dan kehidupannya.
4.
Memelihara dan menghormati Al Qur’an.
Oleh
karena kita telah yakin bahwa Al Qur’an itu adalah kitab suci umat Islam yang
merupakan wahyu dari pada Allah, maka kita wajib memeliharannya dan
menghormatinya atau memuliakannya.
V.
PETA
KONSEP
IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
1. Pengertian iman kepada kitab-kitab Allah
2. Dalil Naqli
tentang Iman kepada Kitab-kitab Allah
3. Beda antara Suhuf dengan Kitab
4. Kitab-kitab Allah beserta Rasul Penerimanya
5. Isi Kandungan Kitab-kitab Allah
6. Fungsi Iman kepada Kitab-kitab Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar